A.
Peran Ekonomi dalam Pendidikan
Alasan pemerintah Indonesia
menetapkan pembangunan dibidang ekonomi pada pembangunan jangka panjang tahun
pertama dan kedua.
Secara Makro :
Secara Makro :
1.
Ekonomi memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia.
2.
Agar tidak kalah bersaing dalam era
globalisasi saat ini.
Akibatnya:
1.
Muncul berbagai usaha baru,
pabrik-pabrik baru, badan-badan perdagangan baru, dan badan-badan jasa yang
baru.
2. Jumlah
konglomerat bertambah banyak.
3.
Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi,
dan penghasilan negara bertambah.
Di bidang Pendidikan berakibat :
1.
Banyak orang kaya secara sukarela
mau menjadi bapak angkat agar anak-anak tidak mampu bisa bersekolah.
2. Terlaksananya
sistem ganda dalam pendidikan yaitu kerja sama antara sekolah dengan pihak
usahawan dalam proses belajar-mengajar para siswa, dalam rangka mengembangkan
keterampilan siswa.
3.
Munculnya sejumlah sekolah unggul yang
didirikan oleh orang-orang kaya atau konglomerat atau kumpulan dari mereka yang
bertebaran di seluruh Indonesia. Sekolah ini lebih unggul dalam prasarana dan
sarana pendidikan, dan juga dalam menggaji pendidik-pendidiknya.
Arah sekolah-sekolah unggul seperti di luar negeri
menurut Buchori (1996) adalah:
1. Untuk
membuat para siswa mecintai prestasi tinggi.
2. Mau dan bisa
bekerja secara sempurna.
3. Memiliki
etos kerja.
4. Keseimbangan
pengembangan jasmani dan rohani, keseimbangan penguasaan pengetahuan masa
sekarang dengan masa lampau.
Secara Mikro :
1. Ekonomi
memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang walaupun orang itu sudah
menyadari bahwa kehidupan yang gemerlapan tidak menjamin memberi kebahagiaan.
2. Tingkat kehidupan
sekolah atau perguruan tinggi sangat di tentukan oleh kondisi ekonominya
masing-masing. Sekolah atau perguruan tinggi yang kaya akan bisa leluasa
bergerak menggaji guru atau dosen, membeli perlengkapan besar dan sebagainya.
Namun sebaiknya untuk sekolah yang miskin akan sulit bergerak.
3. Persekolahan
di Indonesia sebagian besar masih lemah ekonominya, walaupun sudah punya
gedung, tapi perlengkapan belajarnya masih minim, kesejahteraan guru belum
memadai, sementara itu orang-orang kaya lebih memilih mendirikan sekolah
sendiri (sekolah unggulan) dari pada memberikan uang kepada semua sekolah yang
ada dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
B. Fungsi Produksi dalam Pendidikan
Fungsi
produksi adalah hubungan antara output dan input.
1.
Fungsi Produksi
Administrator
Inputnya adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses pendidikan yaitu:
Inputnya adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses pendidikan yaitu:
·
Prasarana dan sarana belajar,
termasuk ruangan kelas.
·
Perlengkapan belajar, media dan alat
peraga, Buku-buku dan bentuk material lainnya, seperti disket, Barang-barang
habis pakai, seperti kertas dan alat tulis, Waktu guru dan personalia bekerja.
Outputnya adalah berbagai bentuk layanan dalam memproses peserta didik.
2.
Fungsi Produksi Psikologi
Inputnya sama dengan input pada fungsi produksi
administrator.
Outputnya adalah semua hasil belajar siswa yang mencakup :
Peningkatan kepribadian, Pengarahan dan pembentukan sikap, Penguatan kemauan, Peningkatan estetika, Penambahan pengetahuan, ilmu, dan teknologi, Penajaman pikiran, Peningkatan keterampilan.
3. Fungsi Produksi Ekonomi.
Inputnya adalah :
1. Semua biaya
pendidikan.
2. Semua uang
yg dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan.
3. Uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja
selama belajar atau kuliah.
Outputnya adalah tambahan penghasilan peserta didik
kalau sudah tamat dan bekerja, jika orang ini sudah bekerja sebelum belajar
atau kuliah dan jika belum pernah bekerja maka outputnya adalah gaji yang
diterima setelah tamat atau bekerja.
Fungsi produksi ekonomi ini bertalian erat dengan
marketing di dunia pendidikan. Marketing adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengawasan untuk memberikan perubahan nilai dengan target
pasar sebagai tujuan lembaga pendidikan (Kotler, 1985).
Marketing mencakup : Mendesain penawaran, Menentukan
kebutuhan atau keinginan pasar dalam hal ini calon peserta didik, Menentukan
harga efektif, mengadakan komunikasi, distribusi, dan meningkatan motivasi
serta layanan.
Keuntungan
Marketing :
Misi pendidikan terselenggara lebih
sukses, Meningkatkan kepuasan masyarakat, Meningkatan daya tarik terhadap
petugas, peserta didik, dana dan sebagainya, Meningkatkan efisiensi kegiatan
pemasaran.
Kelemahan Marketing :
Kelemahan Marketing :
Cenderung
lembaga pendidikan menjadi usaha dagang untuk mendapatkan keuntungan uang,
Idealisme pendidikan cenderung diabaikan.
C.EkonomiPendidikan
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan pemegang peranan utama. Dunia pendidikan adalah lembaga yang berkewajiban mengembangkan individu manusia, sudah tentu pendidikan itu tidak akan membawa peserta didik kearah hidup yang membingungkan, menyusahkan, dan sengsara walaupun bisa mencari uang banyak. Artinya dunia pendidikan bukan dunia bisnis tempat berlatih mencari uang, melainkan dunia pembinaan tempat peserta didik belajar agar bisa hidup wajar dan damai. Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan ialah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan dan juga berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi pada kehidupan manusia. Kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas pada :
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan pemegang peranan utama. Dunia pendidikan adalah lembaga yang berkewajiban mengembangkan individu manusia, sudah tentu pendidikan itu tidak akan membawa peserta didik kearah hidup yang membingungkan, menyusahkan, dan sengsara walaupun bisa mencari uang banyak. Artinya dunia pendidikan bukan dunia bisnis tempat berlatih mencari uang, melainkan dunia pembinaan tempat peserta didik belajar agar bisa hidup wajar dan damai. Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan ialah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan dan juga berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi pada kehidupan manusia. Kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas pada :
1.Membeli
keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri atau bersama siswa.
2.Membiayai
segala perlengkapan gedung, Membayar jasa semua kegiatan pendidikan.
3.Untuk
mengembangkan individu yang berprilaku ekonomi.
4.Untuk
memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan.
5.Meningkatkan
motivasi kerja.
6.Membuat para
personalia pendidikan lebih bergairah bekerja.
Sumber-sumber Dana :
Dari
pemerintah dalam bentuk proyek pembangunan, pertandingan karya ilmiah dan sebagainya, Dari kerjasama
dengan instansi lain baik pemerintah swasta maupun dunia usaha, Membentuk pajak
pendidikan, Usaha-usaha lain misalnya mengadakan pentas seni keliling,
mengaktifkan komite sekolah dan sebagainya.
Menurut jenisnya biaya pendidikan
terdiri dari :
1.
Dana Rutin, adalah dana yang dipakai
membiayai kegiatan rutin seperti gaji. Dan dipertanggungjawabkan dengan SPJ
(Surat Pertanggungjawaban) yang disertai dengan bukti-bukti pembayaran yang
sah.
2. Dana
Pembangunan, adalah dana yang dipakai membiayai pembangunan-pembangunan dalam
berbagai bidang juga dipertanggung jawabkan dengan SPJ (Surat
Pertanggungjawaban) yang disertai dengan bukti-bukti pembayaran yang sah.
3.
Dana Bantuan Masyarakat, adalah dana
yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan
dana pembangunan dan dipertanggungjawabkan dalam laporan yang disertai
bukti-bukti pembayaran yang sah pada wakil-wakil masyarakat.
Tiga macam perencanaan biaya
pendidikan adalah :
1. Perencanaan
secara tradisional.
2. SP4 (Sistem
Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran.
3. Alokasi dana
diatur atas dasar realita, ZBB (Zero Base Badgeting) hanya direncanakan satu
tahun anggaran dan tiap-tiap kegiatan ditentukan biaya minimumnya.
A.
Efisiensi
dan Efektivitas Dana Pendidikan
Efisiensi dalam menggunakan dana pendidikan adalah
dana yang harganya sesuai atau lebih kecil dari pada produksi dan layanan
pendidikan yang telah direncanakan. Sedangkan yang dimaksud dengan penggunaan
dana pendidikan secara efektif adalah bila dengan dana tersenut pendidikan yang
telah direncanakan bisa dicapai dengan relatif sempurna. Pemerintah memandang perlu meningkatkan
efisiensi pendidikan karena :
1. Dana
pendidikan sangat terbatas.
2. Departemen
pendidikan seringkali mengalami kebocoran dana.
Faktor-faktor
utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan tingkat efisiensi pendidikan
adalah
1. Penggunaan
Uang.
2. Proses
KegiatanHasil Kegiatan
Efektivitas pendanaan juga untuk memilih alternatif
pemrosesan yang terbaik:
1.
Untuk alternatif-alternatif yang
belum diuji coba, atau dengan asumsi sama-sama efektif, maka alternatif yang
dipilih adalah yang memakai biaya yang paling kecil.
2. Untuk
alternatif-alternatif yang sudah diuji coba, sehingga diketahui efektivitasnya
masing-masing maka alternatif yang dipilih adalah yang memiliki angka hasil
bagi biaya oleh efektivitasnya paling kecil.
B. Implikasi Konsep Pendidikan
Konsep-konsep
pendidikan mengenai landasan ekonomi ini adalah bertalian dengan hal-hal
berikut :
1. Dalam dunia
pendidikan, faktor ekonomi bukan sebagai pemegang peranan yang utama, melainkan
sebagai pemeran yang cukup menentukan keberhasilan pendidikan
2. Faktor yang
paling menentukan kehidupan dan kemajuan pendidikan adalah dedikasi, keahlian,
dan keterampilan pengelola dan guru-guru atau dosen-dosen lembaga pendidikan
itu.
3. Fungsi ekonomi pendidikan adalah: Untuk
menunjang kelancaran proses pendidikan dan sebagai bahan pelajaran untuk
membentuk manusia ekonomi.
4. Manusia
ekonomi adalah manusia yang memiliki etos kerja, biasa bekerja dengan sempurna,
bersifat produktif, biasa hidup hemat, biasa hidup efisien.
5. Tiap-tiap
lembaga pendidikan diupayakan agar mampu menghidupi diri-sendiri
6. Dana
pendidikan perlu dikelola secara professional.
7. Pengembangan
konsep fungsi produksi dalam pendidikan adalah untuk memudahkan menentukan
efisiensi pendidikan.
8. Faktor-faktor
utama yang diperhatikan dalam menentukan tingkat efisiensi pendidikan adalah:
Penggunaan uang, Proses kegiatan dan Hasil kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar